Latest Post

Rapat guru guru Singkola minggu sa-Ressort

Written By Unknown on Minggu, 03 Maret 2013 | 20.48

Pada hari minggu, 03 Maret 2013 yang bertempat di Ruang Rapat Gereja HKBP Balimbingan telah diselenggarakan Rapat Pembentukan Panitia Parheheon Singkola Minggu Saressort HKBP Balimbingan, Para utusan utusan dari berbagai gereja gereja pagaran turut berpartisipasi dalam penyelenggaraan rapat yang telah jauh jauh hari di bicarakan. Hal ini mengundang respon yang positif dari warga jemaat HKBP Ressort Balimbingan Distrik XXIV Tanah Jawa. Program yang mereka bahas adalah untuk meningkatkan rasa kebersamaan serta meningkatkan iman dan keyakinan Anak anak singkola minggu Ressort HKBP Balimbingan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Banyak hal yang dibahas dalam rapat tersebut baik itu dalam membentuk kepanitiaan parheheon singkola minggu sa-Ressort HKBP Balimbingan, yang merupakan suatu program tahunan oleh Anak anak singkola minggu HKBP Ressort Balimbingan. Sebagai wujudnyata Ressort HKBP Balimbingan untuk mendukung para generasi Muda Rassort HKBP Balimbingan.

Ressort HKBP Balimbingan sangat mendukung program yang telah diajukan para Guru guru Singkola Minggu per gereja yang ada di Ressort HKBP Balimbingan. Rapat dimulai dari jam 3 : 00 sampai dengan selesai. Rapat tersebut berjalan dengan mulus, para peserta rapat bersukacita dalam menjalankan Rapat Parheheon Singkola Minggu sa Ressort HKBP Balimbingan.

Rapat Muda/i & NHKBP 03 Maret 2013

Berhubung dengan apa yang telah disepakati atupun yang sudah di tentukan Rapat Muda mudi beserta Naposo Bulung HKBP Balimbingan yang dilaksanakan pada hari Minggu 03 Maret 2013 bertempat di Gereja HKBP Balimbingan. Muda mudi beserta Naposo Bulung HKBP Balimbingan ingin merencanakan sesuatu kegiatan untuk meningkatkan rasa sosialidaritas antara sesama Muda mudi beserta Naposo Bulung HKBP Balimbingan. Pada rapat yang pertama ini banyak hal yang ingin di rencanakan untuk kegiatan Muda mudi beserta Naposo Bulung HKBP Balimbingan kedepan.

Salah satu program yang akan Muda mudi serta Naposo Bulung HKBP Balimbingan lakukan adalah Pentas Seni yang memang ini sangat berguna untuk mengembangkan kreativitas para Muda mudi serta Naposo Bulung HKBP Balimbingan. Dalam program yang akan mereka adakan mengenai Pentas Seni  dalam Rapat kali ini belum dijelaskan tentang kinerja Muda mudi serta Naposo Bulung HKBP untuk memerani bidang masing masing. Untuk hari hari kedepannya  Muda mudi serta Naposo Bulung HKBP Balimbingan akan mengadakan rapat kembali untuk membahas tentang kegiatan yang akan mereka lakukan nantinya.



Hal                                                 : Rapat Muda/i & NHKBP Balimbingan
Temp/Tgl                                       : HKBP Balimbingan Minggu, 03 Maret 2013
Moderator                                     : Cpdt Davit Hutapea
Peserta   yang menghadiri

Parlin marpaung
Rinta br Hutasoit
Yanti br Simanjuntak
Merisio Cintia br Silitonga
Lia N br Sianturi
Agnes Renatta br Rajagukguk
Maria K br Ginting
Ultri Adelina br Hutasoit
Rizki Setiawan Siburian
Mangiring Simangunsong
Trimas br Manalu
Ronny Sanjaya Purba
Febrina Tiomas br Nainggolan
July Anastasia br Sitompul
Erni V T br Panjaitan
Desy br Panjaitan
Desma br Sianturi
Siska br Purba



Semoga apa yang diingin Muda mudi serta Naposo Bulung HKBP Balimbingan  mendapat restu Dari Tuhan Yang Maha Esa dan mereka diberi kesehatan serta jalan pikiran yang bijak untuk menjalankannya. maju terus Muda mudi serta Naposo Bulung HKBP Balimbingan dalam meningkatkan sara kekeluargaan didalam Tuhan Yang Maha Esa.


 



Undangan

Kepada Muda mudi serta Naposo warga jemaat HKBP Balimbingan agar datang menghadiri rapat pada hari Minggu 10 maret 2013 Jam 16 : 00 wib . Bertempat di HKBP Balimbingan.

Kegagalan itu adalah kesuksesan yang tertunda

Written By Unknown on Selasa, 26 Februari 2013 | 05.08

Kegagalan itu adalah suatu proses  ketidak sempurnaan dari apa yang kita harapkan, serta yang kita lakukan sebelumnya. Bagi sebagian orang hal kegagalan ini adalah menjadi pembangkit niatnya dan menjadikan pelajaran untuk tidak mengulangi hal yang serupa bila suatu saat mendapatkan kejadian tersebut. Bagi sebagian orang ada yang menganggap kegagalan ini adalah suatu karma dari semua yang pernah dia lakukan sebelumnya bahkan ada juga yang mengatakan kegagalan itu datang bukan karna dirinya sendiri melainkan kesalahan dari orang lain. Pendapat pendapat diatas mengapresiasikan kita bahwa kegagalan itu sangat tidak layak untuk kita. tapi dalam bahasan kali ini kita membahas soal pernyataan " Kegagalan itu adalah kesuksesan yang tertunda ". pernyataan tersubut memang sungguh kurang nyaman terdengar ditelinga kita apalagi soal kegagalan pasti itu suatu masalah dan kita tidak nyaman untuk menyatakannya. Tapi hal tersebut perlu kita bahas agar pada saatnya tiba bila kita mengalami suatu kegagalan itu tidak akan menjadikan kita hancur ataupun takut dalam melakukan sesuatu hal dalam tanda kutib kebaikan. Sebenarnya awal dari kegagalan itu tidak terlepas dari pada diri kita, terkadang apa yang kita lakukan tidak sejalan dengan hati  nurani kita sehingga mengakibatkan bathin kita tidak akan  senyawa dengan apa yang kita lakukan dan rasa bersyukur tidak akan pernah ada.

Bila mana setiap apa yang akan anda kerjakan, ada baiknya anda selalu mempertanyakan dulu dalam diri anda, layak tidaknya anda mengerjakan serta mampu menerima suatu resiko dari apa yang anda kerjakan itu, setiap pekerjaan yang kita lakukan mempunyai resiko, jadi dalam hal ini anda harus lebih faham dalam resiko yang anda kerjakan, biar anda mampu bila suatu saat nanti resiko itu datang berkunjung kepada anda, anda tidak langsung terpuruk dan mengakibatkan anda hancur. Bila anda memahami resiko yang bakal terjadi, mungkin secara tidak sadar kegagalan itu akan menjadi seuatu pelajaran buat anda, dan mungkin suatu saat bila anda ingin melakukannya lagi resiko itu bisa anda perkecil dan kegagalan tidaklah begitu besar, dengan sedikit kesalahan akan mengakibatkan kita menjadi mapan di bidang itu, serta kegagalan itu bukanlah suatu penghalang melainkan sebagai matapelajaran bidang studi menuju kesuksesan.

Segala sesuatu yang sudah kita kerjakan ada baiknya kita tidak selalu memikirkan keuntungan yang sebesar apa yang dapat kita peroleh dari semua jerih payah serta kerja keras yang kita lakukan selama ini. Ada bayak hal yang selalu di anut manusia dalam dirinya, yaitu " Selalu ingin menghasilkan keuntungan yang berlimpah " Hal inilah yang akan menjadikan anda semakin dekat dengan kegagalan, serta akan menjadikan hidup anda semakin tidak terarah. Dimana setiap keuntungan ataupun upah dari semua kerja keras dan jeripayahmu itu sudah mempunyai ukuran tertentu, Sungguh luar biasanya  bila anda mampu menarik  seekor gajah dengan sehelai benang bukan ?  hal itu sudah menjadi kodrat bahwa untuk mencapai sesuatu yang lebih besar, kita akan mempersiapkan diri kita untuk lebih menerima resiko yang melebihi dari yang kita dapatkan.

Solusi :

Sadarlah dengan segala kemampuan anda dalam melakukan segala hal, dan belajarlah untuk selalu meyakinkan diri anda bahwa anda tidaklah manusia yang sempurnah. Lalu anda harus berpikir bahwa segala yang kita lakukan akan mempunyai resiko, tergantung besar kecilnya apa yang kita kerjakan. Sadarilah bahwa anda bukan seorang profesional dalam hidup ini  melainkan seorang yang butuh tuntunan serta ilmu yang lebih banyak lagi untuk dapat anda pergunakan dalam hidup ini. Yakinkan diri anda agar tujuan dari semua yang anda kerjakan bukanlah hanya soal keuntungannya saja melainkan " Sebagai Manusia anda harus lebih berbuat dari pada anda duduk diam dan berpangku tangan "

Harapan itu akan terwujud pada waktunya

Di suatu desa ada satu keluarga yang baik dan sangat mengenal dan yakin ke pada Tuhan, keluarga tersebut sangat lah miskin , mereka hidup dengan cara bertani. Sosok sang ayah ( sebut saja  Pak Amin )yang terkenal baik (sebut saja seorang sintua ), di samping bertani Pak Amin melayani di gereja yang ada di kampung itu yang lumayan jauh dari rumah mereka. Setiap harinya Pak Amin selalu ke gereja dengan berjalan kaki dan membutuhkan waktu 32 menit perjalanan. atas kebaikan dan kepolosannya, setiap pekerjaan yang ada di greja itu yang dia tugaskan ke pada dia selalu mengerjakannya dengan suka rela. Begitu juga dengan segala bagian surat menyusat di gereja itu. Sang ayah yang memang benar benar miskin sering juga berharap untuk mendapatkan sepeda dan mesin ketik untuk kelancaran dalam mengerjakan tugas tugas dari gereja. Dalam doanya di memohon agar apa yang dia inginkan itu terwujud. Keluarga tersebut bertani dengan sungguh sungguh agar suatu hari dapat uang banyak dan dapat membeli kebutuhan si ayah tersebut, tapi dengan berbagai upaya karena modal memang sedikit yah... cita cita tersebut masih jauh untuk di kejar.

Disuatu ketika kepala desa yang ada di kampung itu yang memang sudah lama menjabat dan periodenya sudah habis serta ingin pensiun dengan rencana pindah kerumah yang telah di beli anak anaknya di luar kota, membuat syukuran serta mengundang semua pelayan gereja dan pendeta mereka begitu juga dengan warganya agar datang ke rumahnya. Tiba di hari dimana acara syukuran tersebut dilaksanakan semua warga dan wakga serta para sintua gereja setempat sudah datang berkumpul di rumah kepala desa tersebut. Pendeta menanyakan ke pada sintua setempat agar pelaksanaan ibadah syukuran itu di laksanakan. tapi para sintua merasa tidak nyaman sebab keperluan untuk acara syukuran tersebut berada di tangan pak Amin yang memang belom datang. kebaktian pun di tunda beberapa jam, saat pak amin datang kebaktian pun dilaksanakan. Setelah acara selesai pendeta menanyakan kepada pak Amin.

Pendeta     : Pak Amin kenapa bapak lama kali datangnya tadi, dan kenapa acara ibadah itu di tulis dengan tulisan tangan ?

Pak Amin   : maaf amang.. jarak antara rumah saya ke sini cukup jauh, dan soal acara tersebut saya tulis tangan berhubung mesin ketik saya tidak ada.

Semua orang yang mendengarkan penjelasan itu termasuk bapak kepala desa yang mengadakan syukuran itu maklum atas keadaan tersebut.
Setelah beberapa bulan berlalu  Kepala desa mereka habis jabatan dan ingin pindah ke rumah yang telah di sediakan anaknya. saat pindah pak Amin di panggil kepala desa kampung itu agar bersedia untuk membantu mengangkat prabotan rumahnya, dan pak Amin pun datang. Kepala desa memaggil pak Amin dan memberikan sepeda bekasnya ke pak Amin setelah semua kebaikan yang telah dia lakukan selama ini. Dengan bangga dan hati terharu pak Amin mengucapkan banyak terimakasih. Serta pak kepala desa tersebut meninggalkan satu mesin ketik buat gereja tersebut yang memang mesin ketik tersebut tidak dia pergunakan lagi. Dengan senang hati para warga menerimanya. Para sintua gereja tersebut memberikan wewenang agar pak Amin mempergunakannya dalam keperluan gereja mereka.

Kesimpulan

Perbuatan baik yang pernah kita lakukan selama hidup kita, tidak akan pernah terabaikan dan apa yang pernah kita rencanakan belum tentu dapat terwujud dengan apa yang pernah kita pikirkan.

Kepolosan seorang anak

Disuatu ketika ada satu keluarga yang mempunyai seorang anak laki laki yang baik dan lugu, sehari harinya sianak tersebut memelihara 2 ekor kambing indukan, sedangkan sanag ayah yang berpropesi sebagai petani sekaligus menjabat sebagai pelayan gereja ( Sintua ) di gereja mereka. Suatu ketika sayang ayah bertugas dlam pelayanan minggu ( Kothbah ) di gereja mereka yang berada di kampung tersebut. Dengan merasa bangga dan sangat terampil sang ayah berkothbah dengan suasana hati dan semangat dan sang ayah memaparkan semua isi kothbahnya yang pada waktu itu memiliki tema " Mengasihi Sesama Manusia ". Dengan semangat sang ayah mengatakan dalam kotbahnya " Bila ada barang ataupun peliharaan milikmu melebihi satu, sedangkan banyak orang di luar sana yang tidak mempunyai, apa salahnya engkau memberikan satu dari dua barang milikmu ataupun hartamu ! sebab sebagai manusia kita sudah selayaknya membantu sesama. "
Disore harinya sepulang gereja, seperti biasa sang anak pergi kekandang kambingnya untuk memberi makankambingnya, dan dia teringat atas apa yang telah di ucapkan ayahnya dia bergegas memberikan 1 kambing miliknya kepada tetangganya yang memang pada waktu itu tetangganya tersebut belum memiliki kambing.
Keesokan harinya sang anak pergi sekolah lalu sang ayah pergi kekandang kambing miliknya untuk memberi makan kambing tersebut. Dengan rasa kaget dan marah sang ayah melihat kambingnya tinggal 1 dan dia terus bertanya tanya smbil pulang kerumah dan menunggu anaknya pulang untuk di tanyakan tentang masalah ini. Si anak telah pulang tanpa basa basi sang ayah menanyakan kepada anaknya sembari marah marah " Dimana kambing kita itu satu lagi..!!! " sang ayah tidak perduli lagi dengan keadaan sekitar bahwa orang yang dimarahinnya tersebut adalah anak kandungnya. Sifat sianak tetap tegar dan tenang, dengan bangganya dia menjawab kepada bapaknya : " Udah saya berikan pak !! ketetangga sebab kambing kita kan 2 ekor dan semalam bapak berkotbah dan mengatakan bila ada barang atau apapun milik kita yang melebihi satu apa salahnya kita memberikannya satu kepada orang lain ? "
Dengan rasa malu dan sangat marah sang ayah menyebutkan " Ucapan ku itukan bukan untuk kita melainkan untuk oranglain...!!! "   sang anak merasa bingung dan terdiam mendengarkan perkataan dari ayahnya.

" Cerita di atas hanya fiktik belaka bila ada kejadian persis seperti cerita di atas kami tidak sengaja dalam hal ini, dan kami mohon maaf "

Kesimpulan :


Sebagai manusia kita sering menyepelekan ataupun melupakan semua perkataan yang pernah kita ucapkan kepada orang lain.
Dalam menyampaikan suatu ucapan kita sebaiknya lebih berhati hati dan tetap menyadari setiap perkataan kita itu adalah wujud dari diri kita.

Resiko dari setiap ucapan " Saya "

Saya, hanya saya, baru saya...!!! bahasa itu sangat sering kita dengarkan bahkan secara sadar ataupun tidak sadar kita terus mengatakannya dalam setiap pembicaraan kita terhadap sesama. Hal tersebut menandakan pada dasarnya manusia itu pada zaman sekarang ini tidak lagi memiliki rasa sayang terhadap sesamanya dan ingin selalu diatas dari sesamanya. memang melihat dari kultur dan kebiasaan hidup kita sehari hari manusia itu berbeda derajadnya tapi yang menjadi permasalahannya apakah itu tetap menjadi patokan dalam hidup kita, atau apakah kita tidak membutuhkan sesama lagi dalam bidang apapun, atau cukupkah hanya materi dan kelebihan kita yang dapat kita andalkan untuk menebus rasa persaudaraan sesama manusia ?
Arti dari ucapan bila kita mengatakan saya, hanya saya, baru saya .... atau apapun itu berarti kita harus benar benar mampu dalam segala bidang khususnya dalam hal membantu sesama kita. ucapan tersebut mempunyai pundasi bahwa kita orang yang bertanggung jawab dalam segala hal di mana ucapan tersebut di sebutkan. Bila mana kita menyebutkan ucapan tersebut ( saya, hanya saya, baru saya ....  ) itu menandakan kita harus lebih loyal dan penopang dalam segala hal kepada sesama kita.
Bila kita menyebutkan perkataan tersebut dengan secara spontan kita telah menyebutkan diri kita adalah orang yang paling di level atas melebihi sesama kita, dan sangat di sayangkan bila orang lain menganggap kita sombong. Hal ini dapat membuat reputasi kita buruk di mata sesama, tanpa sadar kita hal tersebut dapat mempengaruhi mental dan kepribadian kita. Banyak teori yang membuktikan bila kita selalu menyebutkan diri kita sendiri mempunyai kemampuan lebih akan menjadikan suatu beban moral kepada kita. Ucapan tersebut ( saya, hanya saya, baru saya ....  ) menjadi suatu dingding pemisah antara kita dan sesama, besar kemungkinan semakin kita mengatakannya semakin banyak yang menjauh dari kita.

Pesan :

Setiap perkataan yang pernah kita ucapkan tentang kita sendiri kepada orang lain dengan seringnya, akan menjadikan kita sebagai orang bodoh dimata orang tersebut.[ Rivai Silaban ]

Mampu untuk menyatakan kebenaran

Kebenaran memang sudah menjadi hak setiap manusia, apa bila kebenaran yang kita miliki tidak dihiraukan ataupun tidak diakui orang lain, tentu kita merasa sedih, sebab kebenaran yang memang benar sepatutnya untuk di benarkan. Banyak orang yang menghabiskan hartanya untuk mencari suatu kebenaran, tapi dalam pembahasan kali ini kita bukan membahas mengenai kebenaran, seperti yang sudah di uraikan di atas. Kebenaran yang kali ini akan di bahas dalam artikel ini adalah, Bila kita merasa bersalah seharusnya kita mampu untuk menyatakan kebenaran bahwa kita itu salah. ini yang akan menjadi pembahasan kita kali ini, sebab untuk menyatakan suatu kesalahan yang pernah kita perbuat bukanlah segampang mengatakan nama kita sendiri, karena banyak alasan kenapa kita tidak mampu dalam menyatakan suatu kebenaran bahwa semuanya itu adalah merupakan kesalahan. Seringkali kita merasa bersalah tapi selalu didiamkan, tapi bila kawan ataupun orang lain bersalah kita malah membahasnya dan menjadikan masalah itu menjadi besar. Terkadang kita lebih suka melihat kesalahan otang lain daripada mengoreksi diri kita sendiri, dan kita bahkan lebih faham pada kesalahan orang lain ketimbang semua kesalahan yang pernah kita perbuat. Tapi jangan heran itulah yang namanya hidup. Untuk saat ini aku akan menjelaskan beberapa faktor yang membuat kita merasa tidak mampu untuk menyatakan kerbenaran suatu kesalahan itu.

  • Kita merasa lebih dari pada orang lain.
Hidup ini merupakan suatu kenyataan dimana kita harus lebih serba bisa untuk mendapatkan hidup yang menyenangkan. Setiap orang berlomba lomba untuk maju, sehingga terciptanyalah suatu kesenjangan hidup, dimana suatu kasta tercipta dengan sendirinya. Hal yang seperti ini banyak mempengaruhi hidup kita, baik itu dalam membenarkan dan menyalahkan. Kebanyakan orang bila dia merasa lebih tinggi derajatnya dengan manusia lainnya, akan sangat sulit untuk menerima suatu kesalahan bahkan kesalahan yang memang  dia perbuat sangat sukar untuk dia mengakuinya. Ini adalah suatu realita hidup saat ini, tapi bila kita masih sederajat atau boleh dikatakan bersahabat pastinya dalam menyatakan kebenaran bahwa kita bersalah akan lebih mudah. Merasa kita lebih hebat daripada yang lain akan menjadikan kita tetap merasa benar, dan menjadi pantangan bila kita disalahkan apa lagi untuk menyatakan kesalahan kita sendiri, yang memang sudah terbukti bersalah dan semua orang sudah mengetahuinya.
  • Takut menerima konsekwensinya.
Malu adalah suatu konsekwensi dari permasalahan ini, makanya banyak orang selalu mendiamkan semua kesalahan yang dia perbuat, bahkan dia akan menjadikan orang lain sebagai kambing hitamnya. Harga diri membuat kita buta, dalam hal apapun baik itu terhadap kesalahan yang telah kita perbuat. Memang untuk menerima rasa malu ini kita sedikit canggung, soalnya kita merasa itu adalah tabu bagi kita.

Kesimpulan :

Untuk menyatakan suatu kebenaran dalam hal bersalah itu, anda tidak perlu untuk memikirkan rasa malunya dan memperdulikan harga diri anda, sebab sebuah kesalahan itu tidak memandang hargadiri dan konsekwensinya, nyatakanlah bila anda memang bersalah, karena keberanian kita mengungkapkan suatu kesalahan walaupun itu kesalahan kita sendiri yang memang sangat menyakitkan hal tersebut menjadi nilai positif buat anda. Pikirkanlah kebaikan yang bakal anda dapatkan dibalik suatu pengakuan yang anda nyatakan, bahwa kenyataan yang anda utarakan itu paling tidak masih dapat membahagiakan orang lain.

Pesan
" Seberat apapun kesalahan yang engkau perbuat nyatakanlah untuk membuat hatimu damai, walaupun kenyataannya engkau merasa sakit, paling tidak ada orang yang engkau buat bahagia, dan kenyataan yang engkau buat itu masih berguna " ( Rivai Silaban )

Belajar dari semua kesalahan

Setiap manusia layak untuk mendapatkan penghargaan serta pujian asal jangan semua yang pernah kita miliki itu, akan menjadikan kesombongan dalam diri kita. Banyak orang yang tidak mempermasalahkan, permasalahan permasalahan yang dapat dia temui dalam kesehari hariannya, mungkin dia sudah termasuk orang yang bosan dengan suatu masalah.  Lebih banyak lagi orang yang menganggap sebuah kesalahan itu menjadikan musuh besar bagi dia dan dia tidak dapat menerima resiko dari sebuah masalah tersebut. Tapi cukup sedikit bahkan terbatas bila orang menganggap suatu masalah itu menjadi pelajaran untuk tidak mengulagi kesalahan itu datang kembali. Pembahasan kali ini adalah bagaimana kita mampu untuk menjadikan masalah ataupun semua masalah yang ada dalam diri kita menjadi suatu pembelajaran bahkan ilmu yang sangat berharga buat kita. Dalam artikel kali ini saya akan membahas faktor faktor  untuk menjadikan sebuah masalah itu menjadi pelajaran buat kita. Ada 2 faktor yang akan kita lihat dalam artikel kali ini, iyaitu :

  • Bagaimana cara kita untuk menerima sebuah kesalahan
Dalam kehidupan kita sehari hari sangat langka untuk kita mampu menerima kesalahan yang memang sudah jelas merupakan kesalahan kita. Hal itu diakibatkan adanya didalam diri manusia rasa malu dan rasa ego, sehingga dalam menerima kesalahan yang kita perbuat sangat susah. Terkadang kita selalu ingin hidup dengan tidak adanya kesalahan yang kita perbuat, tapi walaupun demikian, kalaupun kita tidak pernah mempunyai kesalahan sedikitpun tapi kita sebagai mahluk hidup yang bermasyarakat, bagaimana kita mampu menerima bila orang lain bersalah kepada kita ? Apakah semakin kita tidak mengenal rasa bersalah itu semakin benci pula kita kepada seseorang itu, bila ada seseorang yang bersalah kepada kita. Saya rasa hal itu akan sebanding, yah.. yah.... memang kita pasti akan mempunyai kesalahan tapi bagaimana kita mampu untuk menerima semua kesalahan yang kita perbuat ataupun yang tidak kita perbuat.

Solusi ;
Untuk dapat menerima semua kesalahan yang kita perbuat ataupun yang tidak kita perbuat adalah, adanya kontrol diri dalam diri kita, serta rasa kasih sayang. Bila kita mampu dalam mengontrol rasa malu dan ego kita, mudah mudahan kita bakal mampu untuk menerima semua kesalahan tersebut tanpa terkecuali kesalahan siapapun. Kita harus memahami, bila saat ini anda bersalah mungkin besok anda bakal benar, dan itu sudah menjadi kebiasaan dalam hidup kita sehari hari. Rasa Kasih sayang akan memperkuat mental kita untuk mampu menerima sebuah kesalahan, bila seorang teman bersalah , pasti masalah itu hanya biasa saja dan menjadi pelajaran buat anda bila anda menyayanginya, tapi bila anda membencinya pasti kesalahan tersebut akan menjadi besar buat anda.

  • Menjadikan masalah itu menjadi ilmu yang sangat berharga
Masalah itu ada dalam setiap apa yang akan anda kerjakan tergantung bagaimana anda menyikapinya ataupun membawakannya dalam kehidupan anda. Hanya yang menjadi persoalan bagaimana membuat suatu masalah itu bukan untuk menurunkan semangat kita tapi lebih kepada membangkitkan semangat kita, oleh karna itu terciptalah bagaimana kita menjadikan masalah itu menjadi sebuah ilmu yang paling berharga dalam hidup kita. Setiap masalah pasti mempunyai jalan keluar baik itu buruk atau tidak,  tergantung anda yang menilai.

Solusi ;
Kita harus lebih faham terhadap semua masalah dalam diri kita, baik itu yang datang dari orang lain ataupun atas kesalahan kita. Salah satu contoh, ada kalanya anda melakukan suatu pekerjaan dan sudah anda pikirkan tapi ada orang lain yang memberikan suatu solusi menurut pandangan dia bahwa yang anda kerjakan itu masih kurang  bagus dan perlu untuk direfisi lagi, tapi anda hanya berpatokan kepada pemikiran anda tanpa memperdulikan hal yang telah diberikan orang lain tersebut. Hingga tiba saatnya yang anda dapatkan adalah kegagalan, pasti anda akan merasa bersalah tidak mendengarkan ucapan dari seseorang tersebut. Setiap masalah harusnya kita buat sebagai pembelajaran dalam hidup kita, untuk lebih mudah mempelajari masalah yang datang kepada kita baik itu masalah yang kita lakukan, ada baiknya kita sadar diri dan mampu dalam menyatakan kebenaran ( klik disini bagaimana cara kita untuk lebih mampu dalam menyatakan kesalahan kita ) bahwa apa yang telah kita pernbuat itu merupakan suatu kesalahan dan belajar untuk dapat memaafkan ( klik disini, bagaimana kita untuk lebih mampu memaafkan orang lain).

Pesan !!
" Anggaplah semua masalah yang datang kepadamu sebagai awal dari keberhasilanmu, agar apa yang akan kamu kerjakan kedepannya tidak terkendala oleh apapun juga "
( Rivai Silaban )

Punguan Ina huria turut berkabung

Written By Unknown on Senin, 25 Februari 2013 | 02.19

Minggu tanggal 24 Februari 2013 punguan ina huria HKBP Balimbingan melayat orang yang meninggal di Komplek Gereja HKBP Balimbingan, Seperti biasanya punguan ina Huria HKBP Balimbingan membuat acara sebagai ucapan bela sungkawa kepada keluarga Ama Sondang Siahaan, yang memang pada hari hari yang lewat, ibunda kita tercinta N br panggabean telah menghembuskan napas terakhirnya di salah satu Rumah Sakit di Kota Pematang siantar. Kegiatan punguan ini huria HKBP balimbingan memang selalu berjalan di Huria HKBP Balimbingan Khususnya. 
Dalam acara tersebut punguan ini Huria HKBP balimbingan memberikan pesan kepada keluarga yang ditinggalkan agar kiranya keluarga tersebut dapat menerima segala cobaan yang Tuhan berikan kepada keluarga tersebut, taklupa punguan ina HKBP Balimbingan memohon kepada Tuhan agar keluarga yang ditinggalkan ibu kita tercinta itu tetap dijaga dan diberkati olehNYA.

Dalam acara tersebut, punguan ini Huria HKBP Balimbingan melantumkan sebuah lagu koor, dimana nyanyian tersebut menandakan bahwa punguan Ina HKBP Balimbingan turut serta berduka dalam suasana duka yang dirasakan oleh keluarga tersebut. Punguan ina HKBP Balimbingan tetap konsisten pada prinsipnya sebagai ina pelayan dalam gereja HKBP Balimbingan. Hal tersebut dapat dilihat dari kekompakan yang sudah dijalin dalam organisasi itu..


Naposo Berduka

Written By Unknown on Minggu, 24 Februari 2013 | 21.26

Pada hari minggu yang sangat berbahagia ini, Naposo bulung HKBP Balimbingan layak mendapatkan acungan jempol, sebab apa yang telah di lakukan mereka dengan melayat serta menyumbangkan sebuah lagu yang sangat menyentuh hati kepada Keluarga yang sedang berduka yaitu keluarga Ama Sondang Siahaan yang berdomisili di komplek gereja HKBP Balimbingan., sangat mempunyai nilai positif dimata para warga. Dalam hal ini muda/i beserta Naposo Bulung HKBP Balimbingan mengangkat martabat dari pada gereja HKBP Balimbingan. Ini suatu awal yang baik serta terobosan yang sangat mutakhir, setelah sekian lama muda/i beserta Naposo Bulung HKBP Balimbingan masih belum mampu untuk menunjukkan dirinya didepan masyarakat dan ruas HKBP Balimbingan tentunya, 

Sebagai satu prinsip yang sangat baik, seharusnya muda mudi beserta Naposo Bulung HKBP Balimbingan tetap konsisten dalam berbagai pelayanan tanpa pandang bulu, dengan kerja keras dan enerjik yang begitu bersemangat, kita akan mengharapkan berbagai terobosan terobosan yang lebih mutakhir kedepannya.


Dengan dentuman lagu yang sangat enak didengar di telinga, dengan ditambah satu instrumen gitar yang begitu merdu, para muda mudi beserta Naposo Bulung HKBP Balimbingan bernyayi dengan semangat dan memberikan satu pesan untuk keluarga tersebut bahwasanya Muda mudi beserta Naposo Bulung HKBP seolah olah ikut merasakan penderitaan yang telah diderita oleh Keluarga Ama Sondang Siahaan yang berdomisili di Komplek gereja. Dalam pesan muda mudi serta Naposo Bulung HKBP Balimbingan mengatakan bahwa kepada saudara mereka yaitu Sondang br Siahaan agar selalu tabah begitu juga dengan adik adiknya beserta keluarga besar yang ditinggalkan oleh ibu M br panggabean ( Ma Sondang ).

Selamat jalan buat ibunda kami tercinta ibu dari Sondang br Siahaan, semoga Tuhan menerima dan mengabulkan segala doa yang pernah engkau panjatkan.


Kepada keluarga yang ditinggalkan kami mengucapkan Turut Berduka Cita, serta memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selalu tabah dalam menjalani hidup ini tanpa ibu tercinta.
 
Support : Creating Design Website
Copyright © 2013. HKBP Ressort Balimbingan HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN - All Rights Reserved
DESIGN Created by Design Published by RIVAI SILABAN
Join Site by HKBP Nabolon